Rabu, 06 Juli 2011

Seperempat Abad

Wohooo...sebenarnya saya sudah mengantuk tapi apa daya karena habis makan ga mungkin langsung tidur *elus2 perut*. Jadi, membunuh waktu saya mau nulis aja. Sebenarnya saya sudah lama mau nulis ini, tapi karena sibuk dengan the-sis (yang finally kelar juga, sayang belum dapat the-bro juga), baru sekarang deh nulisnya.


Diawali dengan doa mama saya yaitu "Mudah-mudahan cepat dapat pacar ya dek". Kalimat yang seumur-umur diucapkan dengan sadar dan tulus dari lubuk hati yang paling dalam oleh mama saya, sontak membuat saya tertegun. Ada apakah gerangan? Dan itu tak hanya sekali diucapkan, di lain kesempatan pun diulang kembali *ffiuh*. Dan itu menjadi pikiran saya tapi hanya sementara :D Selanjutnya saya tetap cuek.




Beberapa orang yang sempat dekat dengan saya, mereka pun sudah berpikir ke arah pelaminan. Dan tentu sajaaaaa, saya kabur hehehe... Ditambah lagi teman-teman saya juga membicarakan pernikahan *tepok jidat*. Bukan saya ga mau nikah, tapi jujur saya pada saat itu belum ada pikiran untuk menikah di usia seperempat abad ini. Kadang saya berpikir, teman-teman saya yang kecepetan atau saya yang terlalu cuek?Target saya 27 tahun, jika Tuhan berkenan, saya diijinkan menikah di usia tersebut. Dan saat itu prioritas saya adalah menyelesaikan studi magister saya. 


Belum lagi trauma masa lalu saya yang menyebabkan saya berpikir berulang-ulang kali untuk menjalin hubungan dengan salah satu pria di luar sana. Apalagi membicarakan pernikahan, aduuuhh, bikin deg-deg serrr. Entah karena terpaan-terpaan kanan kiri, ditambah obrolan saya dengan salah satu teman lelaki saya, membuat saya berpikir kembali. Sampai kapan saya takut masa depan karena masa lalu? Apakah sekarang saatnya kembali membuka hati? Semoga saya cepat mendapatkan jawabannya.




*Maaf bagi kalian yang tersakiti dengan sikap saya. Tulisan ini jawaban untuk kalian :)

Selasa, 05 Juli 2011

Hadiah Terbesar Bimbel Senen

"Tenda Senen menang sebagai tenda terdisiplin dan terbaik" YEAAAAAYYYYY!!!

Saat mendengar kabar gembira dari salah satu rekan pengajar Bimbel Senen, bahagia luar biasa saya. Ingin rasanya memeluk adik-adik saat itu juga. Namun sayangnya saya tidak bersama mereka saat itu *hiks*. Dua predikat yang berhasil diraih adik-adik Bimbel Senen dalam Jambore Sahabat Anak XV yang diadakan pada tanggal 2-3 Juli 2011 di Buperta Ragunan, sontak membuat adik-adik dan kakak-kakak pengajar lompat kegirangan. Kemenangan yang tidak kami duga benar-benar membuat kami merasa bangga pada adik-adik.

Saya langsung flash back saat-saat kegiatan belajar mengajar kami, dimana susahnya mengatur adik-adik supaya duduk tenang, mendengarkan kami mengajar mereka, membantu mereka mengerjakan soal latihan. Kami harus teriak supaya mereka mendengar kami. Belum lagi ada dari mereka yang berantem, nangis, ngomong jorok *sigh*. Kalau sudah begitu, kami kakak-kakak hanya bisa berpandang-pandangan, menghela nafas, berbisik-bisik betapa kami capek menghadapi mereka. Hanya kerinduan kami agar adik-adik Bimbel Senen bisa mendapatkan apa yang menjadi hak mereka sebagai anak Indonesia yang membuat kami bertahan.

Yah, adik-adik Bimbel Senen adalah anak-anak jalanan yang bermukim di pinggir rel Senen. Mereka masih kecil, polos, namun sudah harus menghadapi kerasnya kehidupan. Mereka membantu orangtuanya mencari nafkah, dimana seharusnya mereka bisa bermain, sekolah seperti anak-anak lainnya. Lingkungan yang keras membuat mereka "matang", seenaknya, berwatak keras :(

Tapi, namanya anak-anak tetaplah anak-anak. Mereka butuh kasih sayang dan perhatian. Dan terbukti, di saat kami datang bermodalkan kasih sayang, mereka welcome dengan kami, mereka sayang pada kami, mereka menganggap kami keluarga. Keceriaan yang mereka berikan kepada kami membuat kami selalu ingin bertemu dengan mereka.

Kemenangan yang mereka raih, Tenda terdisiplin dan Tenda Terindah, sangat sangat membuat kami terharu sekaligus bangga. Terharu ternyata dengan tingkah laku mereka yang kadang membuat kami menghela nafas, mereka adalah adik-adik manis yang bisa DISIPLIN. Kelelahan kami tiba-tiba sirna dengan prestasi yang adik-adik raih.
We're proud of them. Love them so much.