Kamis, 18 Oktober 2012

Lihatlah ke Bawah

Kemarin siang seorang teman menulis di grup mengenai percakapan dengan temannya. Saya tak kuasa menahan air mata yang mengalir setelah membaca percakapan tersebut. Seorang yang telah sukses, merasa sangat dikasihi Tuhan, justru menghina sesamanya. Statement dia yang membuat saya emosi adalah "Ngapain membina anak jalanan, kurang kerjaan dan bodoh banget! Anak-anak jalanan itu ga ada gunanya dididik, mereka itu kan anak-anak anjing geladak yang mati pun ga ada yang peduli"

Saya tidak ada hubungan darah dengan anak-anak jalanan itu tapi saya tidak rela mereka dihina seperti itu. Ingin rasanya memaki orang itu. Namun, apa bedanya saya dengan dia kalau begitu?
Anak-anak jalanan sama berharganya dengan anak-anak di dunia. Bukan mau mereka juga untuk lahir dan hidup seperti itu. Mereka bisa dididik, mereka pintar, mereka juga mau hidup enak.

Tidaklah pantas orang yang merasa dirinya dikasihi Tuhan, memiliki usaha yang maju, berkelimpahan harta menghina sesamanya. Bukankah seorang yang mengenal Tuhan, merasa dikasihi Tuhan harusnya juga mengasihi sesamanya? Tuhan saja mau mengasihi kita yang jelas tidak ada apa-apanya dibanding Dia. Mengapa kita tidak mau mengasihi sesama kita??

Mungkin dia lupa kalau harus menginjak tanah. Mungkin dia lupa masa lalunya yang hutang sana-sini. Mungkin dia sedang terbius oleh harta dan kuasa. Semoga dia cepat sadar.


Selasa, 10 Juli 2012

Their Dreams

Dua hari satu malam bermain bersama adik-adik jalanan dalam Jambore Sahabat Anak sungguh menyenangkan. Bermain, bercanda bersama, tidur 1 tenda dengan 40 adik 23 pendamping, makan bersama, meninggalkan kesan tersendiri dalam diri pendamping dan adik. Lelah itu pasti tapi kepuasan, pengalaman, dan pelajaran hidup yang diperoleh dalam Jambore Sahabat Anak XVI, 7-8 Juli 2012 di Ragunan ini tak tergantikan terlebih melihat keceriaan mereka.


Di sini mereka diajarkan untuk kompak, saling kerjasama, saling menghargai satu sama lain, saling menghormati. Hal ini terlihat dalam permainan-permainan yang terbagi dalam beberapa pos. Pos Debat Cilik, dimana mereka diajak untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain; Pos Workshop menulis, melukis, dan menulis lagu & bermain musik, dimana mereka diajarkan untuk berani berekspresi melalui tulisan, gambar, dan lagu. Pos Suarakan Impianmu mengajak mereka untuk berorasi dengan cara mereka. Dan berbagai macam permainan lainnya yang mengajarkan mereka untuk saling kerjasama dan kompak.

Acara yang setiap tahunnya diadakan oleh Sahabat Anak ini diikuti 1000 anak marjinal, 500 volunteer dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional. Jambore Sahabat Anak kali ini mengangkat tema “Suarakan Impianmu”. Mereka anak marjinal yang terabaikan, tak didengar diharapkan berani untuk mensuarakan impian mereka.


“Aku ingin punya buku tulis untuk sekolah” ucap seorang peserta dari Bimbel Senen saat ditanya pendampingnya. Begitu sederhana impiannya  agar dia bisa lanjut sekolah. Apakah impian mereka hanya berhenti sampai di sini?? Marilah kita bantu mereka agar mereka dapat mewujudkan impian-impian mereka.

Kamis, 01 Maret 2012

Perasaan Sore Ini

Pikiran dan perasaan sore ini serasa berada di medan pertempuran. Berkecamuk.
Mau menuangkan di sini tapi ini tempat publik.
Ga ditulis geregetan sendiri.
Hadeeeuuhh...

Sabar sabar sabar...
Cuekin aja lah... Let it flow :)